![]() |
| Ilustrasi weton Jumat Legi menurut Primbon Jawa. (Generatif Gemini) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Weton Jumat Legi adalah salah satu kombinasi hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa yang diyakini membawa pengaruh signifikan terhadap nasib, kepribadian, dan perjalanan hidup seseorang. Dalam tradisi Primbon, weton ini menjadi titik tolak untuk meramal berbagai aspek kehidupan, mulai dari watak bawaan sejak lahir hingga puncak keberhasilan di masa depan.
Untuk memahami weton Jumat Legi secara mendalam, kita perlu mengetahui nilai neptunya. Berdasarkan perhitungan neptu hari dan pasaran, hari Jumat (Jum'at) memiliki neptu 6, sedangkan pasaran Legi memiliki neptu 5. Jika dijumlahkan, weton Jumat Legi memiliki jumlah neptu 11. Angka 11 ini menjadi kunci utama dalam berbagai ramalan Primbon, termasuk dalam konteks perhitungan kejayaan dan juga pernikahan.
Menurut Primbon Jawa, setiap kelahiran terkait dengan wuku tertentu. Kelahiran pada weton Jumat Legi jatuh dalam Wuku Kulawu. Dalam terjemahan Pawukon Bayi Lahir, Wuku Kulawu dilambangkan dengan Dewa Betara Nayakusuma dan pohon Batang Serut. Analisis mendalam mengenai weton ini dapat ditemukan dalam berbagai naskah kuno, termasuk yang terdapat dalam Kitab Betaljemur Adammakna dan Primbon Sabda Pandita.
Watak dan Kepribadian Jumat Legi
Weton Jumat Legi memancarkan perpaduan sifat yang unik antara kehati-hatian, kesabaran, dan ambisi yang tersembunyi.
Watak Berdasarkan Wuku dan Dewa
Menurut Terjemahan Pawukon Bayi Lahir, orang yang lahir pada Jumat Legi (Wuku Kulawu) memiliki makna pendiam. Watak Dewa yang melambangi hari kelahiran ini, yaitu Betara Nayakusuma (atau Nagakusuma dalam sumber lain), diartikan memiliki sikap sabar dan hati-hati dalam segala pekerjaan, yang membuatnya selalu selamat.
Kitab Betaljemur Adammakna juga menjelaskan watak Jumat Legi secara spesifik, yaitu sabar, senang melakukan pekerjaan apapun, dan dicintai orang besar atau pembesar. Meskipun demikian, terdapat sisi lain yang perlu diwaspadai, yaitu sifat yang tidak mau disaingi, menyombongkan kelebihan, dan adanya unsur licik. Orang Jumat Legi juga cenderung memiliki pandangan yang tetap, tetapi sayangnya hatinya selalu kurang senang dan merasa kecewa jika ada hal yang melebihi dirinya.
Watak burung yang menjadi lambang weton ini, Burung Gemak (atau Puyuh), menyiratkan bahwa orang tersebut dikasihi oleh raja atau pembesar. Namun, terdapat peringatan bahwa mereka seringkali berselisih atau cekcok dengan teman sekerjanya.
Pangarasan dan Lakuning Lintang
Jika dihitung berdasarkan nilai neptunya yang berjumlah 11, weton Jumat Legi berada di bawah pengaruh Lakuning Lintang (Perjalanan Bintang). Watak Lakuning Lintang secara umum seringkali dikaitkan dengan individu yang semusuci-suci (berusaha membersihkan diri dari hal-hal yang tidak suci), memiliki semangat untuk selalu menjadi orang yang baik, dan ingin dihormati.
Dalam perhitungan Pancasuda Asli (neptu dibagi 7), neptu 11 jatuh pada sisa 4, yang disebut Satriya Wirang. Watak Satriya Wirang diartikan sering mengalami kesusahan atau kerep kalingseman (sering merasa malu), di mana budi baiknya bisa menjadi buruk atau mendapatkan aib. Namun, neptu 11 juga dapat jatuh pada sisa 3 dalam perhitungan Pantja-Ringkes (Rakam), yang disebut Sanggar Waringin, yang bermakna baik karena dapat menjadi tempat berlindung bagi bangsanya.
Karier dan Rezeki Jumat Legi
Prospek karier dan rezeki bagi Jumat Legi dapat diramalkan melalui perhitungan Wiwitan, Madya, Wusana (awal, tengah, dan akhir) hidup, serta arah kejayaan berdasarkan neptu.
Ramalan Nasib Berdasarkan Usia
Menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir pada Ramalan Nasib Hidup Seseorang Berdasarkan Hari dan Pasarannya (No. 20), fase kehidupan Jumat Legi dibagi menjadi lima tahapan utama, yang dihitung sejak lahir hingga usia tua:
1. Masa Sri (Lahir s.d. 16 tahun): Tahap awal ini ditandai dengan hidup senang, diibaratkan seperti tumbuh-tumbuhan yang sedang berbunga. Jika sudah berkeluarga, hubungannya serasi, tenang, dan menyenangkan.
2. Masa Rejeki (Usia 17 s.d. 24 tahun): Pada periode ini, orang tersebut akan mendapatkan keberhasilan atau untung dalam pekerjaannya.
3. Masa Untung (Bejo) (Usia 25 s.d. 36 tahun): Segala yang diusahakan cenderung mendatangkan keuntungan.
4. Masa Jaya (Usia 37 s.d. 40 tahun): Ini adalah puncak kesuksesan, di mana usahanya selalu berhasil, dan jika seorang pejabat akan mendapat penilaian baik, disegani, dan disayangi.
5. Masa Bencana (Sengkala) (Usia 41 s.d. 60 tahun): Periode ini dianggap kurang baik, di mana apa yang diusahakan selalu gagal atau mengecewakan, sering mendapat rintangan dan hambatan, dan mungkin menderita sakit-sakitan.
Profesi dan Arah Kejayaan
Meskipun sumber tidak mencantumkan profesi tunggal yang cocok, dapat dilihat pola dari neptu harian. Orang kelahiran hari Jumat cenderung memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan berdagang dan bertani.
Berdasarkan neptu 11, keberhasilan (kejayaan) seseorang berada di arah Barat. Untuk keperluan mencari pekerjaan atau berdagang, hasil yang didapatkan akan memuaskan jika pergi ke arah Utara atau Barat.
Menurut Primbon Betaljemur Adammakna, jika weton Jumat Legi lahir di waktu yang baik pada malam hari (Jam 6.00-13.00), wataknya adalah Pandita. Pandita memiliki watak selalu memohon keselamatan, karena berbuat suci, segala sesuatu harus terlihat bersih.
Jodoh yang Cocok untuk Jumat Legi
Dalam perhitungan pernikahan Jawa, kecocokan seringkali ditentukan melalui penjumlahan neptu kedua calon pasangan untuk menemukan sisa dari pembagian bilangan tertentu (biasanya 7 atau 9).
Kecocokan Neptu dan Hasil Perkawinan
Dengan total neptu 11, weton Jumat Legi disarankan untuk mencari pasangan dengan neptu ganjil agar hasil perkawinan jatuh pada kategori baik.
Jika perhitungan neptu calon suami dan istri dibagi 9, untuk Jumat Legi (neptu 11) maka 11 dibagi 9 bersisa 2. Menurut Kitab Betaljemur Adammakna dalam perhitungan pernikahan (No. 15):
• Jika bersisa 2, maka perkawinan akan menghasilkan Murah Rejeki. Ini merupakan pertanda yang baik.
Secara umum, pasangan dengan neptu ganjil yang cocok dengan 11 (yaitu yang berjumlah ganjil, seperti 7, 9, 13, 15, 17) akan menghasilkan sisa neptu yang baik dan dapat menghindari hasil yang buruk seperti Cerai, Mati, atau Banyak Celaka.
Kecocokan Karakter
Watak pria Jumat Legi cenderung sabar, tidak mau disaingi, dan kuat pendiriannya. Sementara itu, wanita yang lahir pada Jumat Legi menurut Kitab Betaljemur Adammakna (No. 128) adalah sosok yang ikhlas dan suka mendermakan hartanya, tetapi harus waspada karena sering merasa kurang puas terhadap suami.
Dalam tradisi Jawa, kecocokan juga diuji melalui perhitungan neptu hari dan pasaran yang jika dijumlahkan kemudian dibagi menjadi empat kategori, yang salah satunya adalah Dana, yang berarti banyak rezeki. Hal ini menguatkan bahwa perkawinan Jumat Legi memiliki potensi yang baik dalam hal ekonomi, asalkan kedua belah pihak dapat mengelola sifat bawaan mereka yang cenderung kurang puas atau mudah merasa kecewa.
Weton Jumat Legi dengan neptu 11 juga dapat menggunakan perhitungan Pancasuda yang menghasilkan Sanggar Waringin (jika dibagi 5). Sanggar Waringin diartikan sebagai tempat berlindung yang baik, menyiratkan bahwa pasangan ini mampu menciptakan rumah tangga yang harmonis dan menjadi peneduh bagi keluarganya.***
