![]() |
| Ilustrasi karakter weton Selasa Pon menurut Primbon Jawa. (Generatif Gemini) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Konsep Weton (gabungan hari dan pasaran) merupakan warisan pengetahuan Jawa kuno yang termuat dalam berbagai naskah primbon, seperti Primbon Sabda Pandita, Kitab Betaljemur Adammakna, dan Serat Primbon Pawukon Bayi Lahir. Sumber-sumber ini mencerminkan kearifan lokal yang digunakan untuk meramal nasib, menentukan hari baik, hingga merencanakan pernikahan, sehingga memiliki nilai otoritas dan kepercayaan tinggi dalam kebudayaan Jawa.
Weton Selasa Pon memiliki nilai neptu yang diperoleh dari penjumlahan neptu hari Selasa dan neptu pasaran Pon. Menurut perhitungan Primbon, neptu hari Selasa adalah 3 dan neptu pasaran Pon adalah 7. Dengan demikian, Weton Selasa Pon memiliki neptu total 10. Kelahiran pada weton ini jatuh pada Wuku Kurantil.
Berdasarkan perhitungan Panca-Suda Asli, neptu 10 jatuh pada Lebu-katiyub-angin. Namun, menurut Panca-Suda Pawukon (naskah lain yang digunakan untuk kelahiran), neptu 10 jatuh pada Satriya-wirang. Sementara itu, dalam perhitungan Paarasan, neptu 10 dikaitkan dengan Aras-Pepet atau Lakuning Pandita Sakti, yang dikenal dengan watak pandai bicara dan pandai dalam sastra.
Watak dan Kepribadian Selasa Pon (Neptu 10)
Watak seseorang yang lahir pada Selasa Pon dibentuk oleh interaksi dari hari (Saptawara), pasaran (Pancawara), dan wuku kelahirannya.
Watak Berdasarkan Hari dan Pasaran
1. Watak Hari Selasa: Menurut sumber, watak hari Selasa diibaratkan perjalanan bulan (perederan remboelan). Perangainya sering dianggap buruk atau tidak tentu. Orang yang lahir pada hari Selasa kerap kali dibenci orang dan hatinya jahil. Watak "aku"-nya menonjol, tidak dapat diandalkan (ora andêlan), cemburu (butarepan), pembohong, pemarah, dan cepat meninggalkan hal yang sedang dikerjakan. Namun, ia juga dikenal cerdas (sujana) dan waspada di batin.
2. Watak Pasaran Pon: Kehidupan pasaran Pon diibaratkan tingkah laku para Nabi dan dilambangkan binatang kambing. Orang Pon suka memamerkan kekayaannya (pamèr) dan sombong, serta sering bertindak tanpa memikirkan harga dirinya. Mereka menginginkan agar setiap pembicaraannya selalu dipedulikan atau diikuti orang lain, dan sering menentang atasan. Kekayaan mereka umumnya cukupan.
Watak Spesifik Selasa Pon dan Lambang Kelahiran
Menurut Serat Primbon Pawukon Bayi Lahir, orang Selasa Pon (Wuku Kurantil) dilambangkan dewa Betara Langsur, burung slindhit, dan pohon batang tanganan.
• Wuku Kurantil: Wataknya adalah rajin bekerja dan tidak ingin berpangku tangan, meskipun gemar beristirahat. Menariknya, Primbon juga menyebutkan bahwa meskipun Selasa Pon memiliki cacat tubuh, hal itu tidak menjadi beban bagi sanak keluarga.
• Lambang Pohon Batang Tanganan: Bermakna bahwa orang ini suka menjadi pembantu tetapi memiliki kecenderungan suka berpindah-pindah.
• Watak Kombinasi (Neptu 10): Menurut perhitungan watak hari dan pasaran, pria Selasa Pon memiliki watak kurang pikir (pikiran) dan tidak senang membesarkan masalah. Jika ia wanita, ia dianggap baik dan layak menjadi selir priyayi. Watak wanita Selasa Pon juga disebutkan waspada, banyak untung, ikhlas berbakti kepada suami, namun ia akan mudah menjadi marah.
Karier dan Rezeki Selasa Pon
Ramalan Primbon memberikan gambaran mengenai potensi rezeki dan karier berdasarkan hitungan neptu (10) dan fase kehidupan.
Fase Kehidupan dan Rezeki (Menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir)
Nasib rezeki Selasa Pon dapat dibagi menjadi beberapa fase usia:
1. Masa Kecil (Lahir s.d. 12 tahun): Berada dalam kondisi Rezeki.
2. Masa Remaja-Dewasa Awal (13 s.d. 18 tahun): Berada dalam kondisi Untung (Bejo), yang berarti segala yang diusahakan akan mendatangkan untung.
3. Masa Dewasa Produktif (19 s.d. 27 tahun): Mencapai masa Jaya, di mana usaha selalu berhasil, disegani, dan mendapat penilaian baik.
4. Masa Menengah (28 s.d. 36 tahun): Mengalami Bencana (Sengkala), di mana usaha sering gagal, kecewa, atau menghadapi rintangan.
5. Masa Dewasa Lanjut (37 s.d. 43 tahun): Kembali ke fase Sri, yaitu hidup senang, tenang, dan harmonis, seumpama tumbuh-tumbuhan sedang berbunga.
Secara keseluruhan, bagi pria, watak hari Selasa menunjukkan bahwa ia sebaiknya menjadi tentara atau pelaut. Watak Wuku Kurantil, yang menaungi Selasa Pon, juga disebutkan memiliki potensi mampu menjadi orang kaya, tetapi harus bekerja keras. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa mata pencaharian yang cocok untuk Wuku Kurantil adalah sebagai pedagang beras dan besi.
Arah Keberhasilan Mencari Nafkah
Untuk mencapai keberhasilan dalam berdagang atau mencari pekerjaan, Primbon menganjurkan perhitungan arah yang tepat berdasarkan neptu.
• Arah Keberhasilan Umum: Weton Selasa Pon (neptu 10) memiliki arah kejayaan (keberhasilan) yang harus dituju ke Utara atau Barat.
• Arah Berdagang (Sri Sadana): Menurut Kitab Betaljemur Adammakna, jika berdagang, Selasa Pon disarankan memilih arah ke Barat (Sri) atau Selatan (Sadana).
• Pencarian Nafkah (Carik Jalan): Dalam perhitungan mencari nafkah (yang membagi rezeki menjadi Sri, Sadana, Siksa, Lara, Pati), Selasa Pon jatuh pada kategori Carik Jalan.
Jodoh yang Cocok untuk Selasa Pon
Dalam perhitungan jodoh menurut tradisi Jawa, kecocokan sering ditentukan melalui penjumlahan dan pembagian neptu kedua calon pasangan. Selasa Pon memiliki neptu 10.
1. Perhitungan Berdasarkan Sisa 9 (Primbon Betaljemur Adammakna)
Jika neptu 10 ini dihitung menggunakan tabel perkawinan neptu dibagi 9, hasilnya adalah sisa 1 (10÷9=1 sisa 1). Hasil sisa 1 ini, bila dipadukan dengan calon pasangan (wanita/pria) dengan sisa tertentu, akan memberikan ramalan nasib rumah tangga:
• Sisa 1 dan Sisa 1 (Total Neptu 10, 19): Artinya Baik dan saling mencintai.
• Sisa 1 dan Sisa 4 (Total Neptu 13, 22): Artinya Bercerai.
• Sisa 1 dan Sisa 7 (Total Neptu 16): Artinya Sengsara.
• Sisa 1 dan Sisa 9 (Total Neptu 18): Artinya Sengsara.
Contoh pasangan yang menghasilkan sisa 1 (neptu 10, 19):
• Senin Pon (4+7=11), sisa 2.
• Jumat Kliwon (6+8=14), sisa 5.
• Selasa Pon (3+7=10), sisa 1.
Oleh karena hasil sisa 1 ini menghasilkan Baik dan saling mencintai jika bertemu sisa 1, maka pasangan Selasa Pon dengan neptu 10 (seperti Minggu Legi: 5+5=10, atau Kamis Wage: 8+4=12 yang dibagi 9 bersisa 3, atau pasangan lain yang sisa pembagian 9-nya adalah 1) dapat dipandang baik.
2. Perhitungan Berdasarkan Wasêsa Sêgara (Pembagian 10)
Perhitungan ini membagi total neptu kedua pasangan dengan bilangan 10 untuk melihat hasilnya, seperti Wasêsa Sêgara, Tunggak Semi, Satriya Wibawa, atau Bumi Kapetak.
Karena neptu Selasa Pon adalah 10, pasangan yang ideal adalah yang memiliki neptu yang jika dijumlahkan menghasilkan angka kelipatan 10 (misalnya neptu 8, 10, 18). Jika hasil pembagian neptu kedua pasangan adalah sisa 0 (atau jatuh pada bilangan 10), maka jatuh pada Wasêsa Sêgara.
• Wasêsa Sêgara: Bermakna sudi memberi maaf, baik budi (besar pribadinya), berwibawa, dan lapang dada. Ini dianggap sebagai hasil yang sangat baik.
• Contoh: Selasa Pon (10) berpasangan dengan weton berneptu 8 (Total neptu 18). Atau berpasangan dengan weton berneptu 10 (Total neptu 20). Keduanya jika dibagi 10 akan bersisa 8 (untuk 18) atau sisa 0 (untuk 20).
Weton dengan neptu 8 (Total 18, sisa 8) atau neptu 10 (Total 20, sisa 0) akan jatuh pada Wasêsa Sêgara jika dibagi 10. Jika total neptu 20, hasilnya Wasêsa Sêgara. Jika total 18, hasilnya Lebu Katutup Angin.
Kesimpulan Kecocokan: Secara umum, Selasa Pon cenderung baik jika dipadukan dengan pasangan yang menghasilkan total neptu yang membawa hasil baik (seperti Wasêsa Sêgara) dan dapat mengimbangi sifatnya yang cepat marah dan suka berpindah-pindah. Watak wanita Selasa Pon, yang waspada dan ikhlas berbakti, juga menunjukkan potensi yang baik dalam rumah tangga.***
