TpM0GpApBUd7GpY0GSC5GfA7GA==

Menguak Kekuatan Weton Senin Pahing: Watak, Karier, dan Pasangan Ideal Menurut Primbon Jawa

Kupas tuntas weton Senin Pahing (Neptu 13) menurut Primbon Jawa. Pahami watak kuat, potensi karier sebagai saudagar, dan pasangan jodoh yang cocok.

Ilustrasi weton Senin Pahing menurut Primbon Jawa. (Generatif Gemini)
Ilustrasi weton Senin Pahing menurut Primbon Jawa. (Generatif Gemini)


BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Weton Senin Pahing merupakan salah satu kombinasi hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa yang menyimpan misteri dan ramalan mendalam mengenai karakter, nasib, serta jodoh seseorang. Tradisi Jawa, seperti yang tercatat dalam kitab-kitab Primbon kuno, memberikan panduan komprehensif untuk memahami pribadi yang lahir pada hari dengan neptu istimewa ini.

Kombinasi Neptu Senin Pahing

Neptu (nilai) hari dan pasaran menjadi kunci utama dalam perhitungan Primbon. Menurut sumber-sumber Primbon, nilai neptu untuk Hari Senin adalah 4. Sementara itu, nilai neptu untuk Pasaran Pahing adalah 9. Dengan demikian, individu yang lahir pada Weton Senin Pahing memiliki jumlah neptu 13 (4+9=13).

Neptu 13 ini dikategorikan dalam berbagai perhitungan penting, termasuk:

• Panca Suda Asli: Neptu 13 menyisakan 1 jika dibagi 6, yang bermakna Wasésa-sagara (Budi yang luas, tetapi derajatnya kecil).

• Panca Suda Pawukon: Neptu 13 menyisakan 6 jika dibagi 7, yang bermakna Bumi-kapetak (Berwatak betah, rajin bekerja, teguh menanggung lara lapa).

• Arah Keberhasilan: Neptu 13 menunjukkan arah kejayaan manusia berada di Selatan atau Timur.

Selain neptu, weton Senin Pahing juga jatuh pada Wuku Sinta. Kitab Primbon Pawukon Bayi Lahir menyebutkan bahwa wuku ini melambangkan Dewa Hyang Sikara.

Watak dan Kepribadian Senin Pahing

Watak dan kepribadian individu Senin Pahing dibentuk dari interaksi antara Hari Senin, Pasaran Pahing, dan Wuku Sinta, memberikan karakteristik yang kuat namun kompleks.

Watak Berdasarkan Wuku Sinta

Menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir dan Primbon lainnya, orang yang lahir berwuku Sinta memiliki makna: halus dan pandai berbicara. Mereka juga memiliki pikiran dan perasaan yang tajam, serta mampu menyimpan rahasia dan menyelesaikan tugas dengan baik. Sayangnya, menurut Primbon, tabiat buruk dari wuku Sinta adalah angkuh dan mudah sekali tersinggung.

Lambang-lambang Wuku Sinta juga memberikan wawasan watak:

1. Dewa Hyang Sikara/Betara Sikara: Wataknya menunjukkan bahwa jika menghadapi perang selalu mendapat kemenangan, dan selalu mampu mengatasi kesukaran atau kesulitan.

2. Burung Brenggi: Bermakna bahwa orang tersebut bertuah dan memiliki kesaktian. Mereka juga memiliki sifat teliti akan segala hal.

3. Kayu Rangka/Warangka: Kayunya memberikan watak pandai bicara, suka menonjolkan diri, suka akan ketenteraman, dan baik budi. Namun, bicaranya tidak boleh sembarangan karena dapat menyebabkan orang kuwalat.

Watak Berdasarkan Hari dan Pasaran

Jika dilihat dari hari kelahirannya (Senin), orang Senin memiliki peredaran seperti bintang. Wataknya adalah senang pada kebenaran, ikhlas, cekatan dalam segala hal, dan bicaranya tidak boleh dipermainkan. Menurut sumber, watak Senin adalah semuwa, yaitu kumudu betjik sabarang patrap lan gawé (ingin berbuat baik dalam segala tingkah laku), namun sering kali usahanya salah langkah.

Adapun watak pasaran Pahing diibaratkan jalan harimau (jalan harimau). Seseorang dengan pasaran Pahing memiliki keinginan yang besar untuk memiliki apa saja yang terlihat, dan suka memuaskan orang lain agar mendapat hasil bagi dirinya. Pasaran Pahing juga memiliki ciri suka bepergian jauh, suka menyendiri dan jarang diketahui pasti kapan ia makan. Dalam hal tugas, mereka tertib dan pembersih. Sayangnya, watak Pahing juga diartikan tamak (serakah).

Dalam perhitungan Pawukon, Padmasusastra, watak Senin adalah samua (harus baik dalam segala pekerjaan), sementara Pahing adalah melikan (senang pada segala sesuatu yang tampak).

Secara keseluruhan, menurut Primbon Sabda Pandita, orang Senin Paing berwatak murka terhadap pekerjaan (murka marang panggawéjan), pikirannya sedang, dan jika ia seorang wanita, pemikirannya lebih baik. Wanita yang lahir pada Senin Paing bahkan diramalkan tidak pernah merasa puas terhadap suami.

Hari Sangar (Samparwangke)

Perlu diperhatikan bahwa Senin Paing (neptu 13) termasuk dalam kategori Hari Samparwangke (hari naas seseorang) ketika jatuh pada Wuku Langkir. Pada hari-hari seperti ini, dianjurkan untuk menghindari mengerjakan sesuatu yang penting.

Karier dan Rezeki Senin Pahing

Dengan perpaduan watak yang teliti, berani mengatasi kesukaran, namun cenderung angkuh dan menyendiri, weton Senin Pahing memiliki pola rezeki dan karier yang khas.

Potensi Karier yang Disarankan

Menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir, pekerjaan yang dianjurkan untuk Senin Paing adalah menjadi saudagar. Jika melihat ramalan dari Wuku Sinta, usaha penghidupan yang baik dapat diperoleh dengan cara andèrès (menebas atau mencari upah).

Watak pasaran Pahing yang "seperti harimau" (jalan harimau) menunjukkan bahwa mereka suka mencari mangsa sampai jauh jaraknya. Sifat ini dapat diinterpretasikan sebagai pekerjaan yang melibatkan perjalanan jauh atau usaha yang memiliki jangkauan luas.

Tiban Rezeki dan Keberuntungan

Dalam perhitungan Panca Suda, neptu 13 (Senin Paing) menghasilkan beberapa makna penting terkait rezeki:

• Wasésa-sagara: Jika jatuh pada neptu ini (sisa 1 pada Pantja-Suda Asli), maknanya adalah orang itu baik budi pekertinya dan seperti sifatnya laut mampu menampung/menerima apa saja. Menurut Primbon Sabda Pandita, makna Wasésa-sagara adalah Djembar budiné nanging tjilik dradjaté (Luas budinya tetapi kecil derajatnya).

• Bumi-kapetak: Jika jatuh pada neptu ini (sisa 6 pada Pantja-Suda Pawukon), maknanya adalah tabah dan tekun bekerja (taberi barang gawé), serta mantap menanggung lara lapa (kesulitan). Menurut Primbon Betaljemur Adammakna, Bumi Kapetak memiliki arti hatinya kalut, rajin bekerja, tahan sengsara, dan selalu menjaga kebersihan. Mereka cenderung menanam tanah.

Dalam konteks Wuku Sinta, Dewa Hyang Sikara memastikan bahwa individu ini selalu mampu mengatasi kesukaran. Hal ini mengindikasikan ketahanan yang kuat dalam menghadapi tantangan rezeki.

Arah Keberhasilan dalam Usaha

Bagi yang memiliki keperluan, seperti berdagang, menurut Kitab Betaljemur Adammakna (No. 161), Senin Paing harus menuju arah Selatan atau ke Timur agar berhasil. Sementara perhitungan arah mencari nafkah (No. 160) menunjukkan bahwa untuk hari Senin Paing, arah Sri (keberuntungan) berada di Barat Daya.

Jodoh yang Cocok untuk Senin Pahing

Perhitungan jodoh dalam Primbon Jawa didasarkan pada total neptu kedua pasangan untuk memprediksi nasib rumah tangga mereka. Weton Senin Pahing memiliki neptu 13.

Pasangan Ideal Berdasarkan Pantja-Suda (Sisa 7)

Untuk mencari pasangan yang membawa kekayaan atau keberuntungan (Pedaringan Kebak), neptu gabungan harus dibagi 7 dan menyisakan 5. Namun, jika menggunakan perhitungan Primbon Betaljemur (No. 19), pasangan yang ideal adalah yang jumlah neptunya dibagi 7 menghasilkan sisa 5, yang disebut Pedaringan Kebak, yang artinya kaya.

Senin Paing (Neptu 13) akan mencapai Pedaringan Kebak (total neptu 19 atau 26), jika berpasangan dengan:

1. Neptu 6: (Total 13+6=19). Neptu 6 dimiliki oleh Jumat Wage.

2. Neptu 13: (Total 13+13=26). Neptu 13 dimiliki oleh Ahad Kliwon, Sabtu Wage, Rebo Pon, atau Jumat Pon.

Pasangan Ideal Berdasarkan Pasatuwan Para Wali (Ganjil-Ganjil)

Menurut perhitungan Pasatuwan Para Wali yang termuat dalam Primbon Sabda Pandita, untuk mencapai keharmonisan (gatuk pikiré), disarankan agar weton ganjil berpasangan dengan weton ganjil, dan Senin Paing (13) adalah neptu ganjil.

Beberapa neptu ganjil yang cocok untuk Senin Paing (13) adalah:

• Neptu 15 (Ganjil) – Misalnya: Rebo Kliwon (7+8) atau Jum’at Paing (6+9). Total neptu 13+15=28. Hasil ini jika dibagi 9 bersisa 1, yang menurut Primbon Betaljemur Adammakna (No. 18) bermakna Baik.

• Neptu 17 (Ganjil) – Misalnya: Kemis Paing (8+9) atau Sabtu Kliwon (9+8). Total neptu 13+17=30. Hasil ini jika dibagi 9 bersisa 3. Sisa 3 bermakna Baik atau Selalu sakit/sering bertengkar (tergantung tabel yang digunakan, neptu 3 dan 8 termasuk yang memiliki makna baik).

• Neptu 11 (Ganjil) – Misalnya: Senin Pon (4+7) atau Rebo Wage (7+4). Total neptu 13+11=24. Hasil ini jika dibagi 9 bersisa 6, yang bermakna Jelek (sering cerai/rujuk).

Berdasarkan perhitungan ini, pasangan dengan Neptu 15 (seperti Rebo Kliwon atau Jum’at Paing) adalah yang paling menjanjikan dalam hal keharmonisan (Baik).

Daftar Pustaka

Anonim. (1895). Boekoe primbon adoe djago (Tjitakan jang kadoewa). ALBRECHT & RUSCHE.

Anonim. (1957). Primbon para wali impunan saka wewedjangane para wali ing tanah djawa (Tjetakan kedoea). Toko Buku Sadu Budi. (Tanggal diambil dari bagian Pambuka dalam dokumen).

Anonim. (t.t.). Primbon Aji Saka: Almanak Pawukon 1000 Taun. [Tidak ada penerbit].

Cakraningrat, P. H. (1994). Kitab Primbon Betaljemur Adammakna (Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Ny. Siti Woerian Soemadijah Norradyo). Soemodidjojo Mahadewa. (Tahun diambil dari tanggal pada Kata Pengantar).

Sutikno, D., Maharkresti, R. A., Sumarsih, S., & Wardoyo. (1988). Primbon pawukon bayi lahir. Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tanojo, R. (1972). Primbon djawa pawukon. T.B. Peladjar.

Tanojo, R. (t.t.). Primbon sabda pandita: Primboné para ahli 'nudjum. TRIMURTI.

Wirapustaka, N. (1903). Sêrat pawukon saha panunggilanipun petang sanès-sanèsipun. Pahêman Radyapustaka.

0Komentar

Tambahkan komentar
© Copyright - primbon.babad.id

Info

  • Griya Lestari D3 12A, Ngaliyan, Kota Semarang
  • +628587503514
  • redaksibabad.id@gmail.com