![]() |
| Ilustrasi weton Jumat Wage. (Generatif ChatGPT) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Weton Jumat Wage, yang memiliki nilai neptu 10, merupakan salah satu kombinasi hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa yang menyimpan beragam ramalan mengenai kehidupan, karakter, dan nasib seseorang sejak lahir.
Ilmu perhitungan ini, yang sering ditemukan dalam naskah-naskah kuno seperti Primbon Pawukon Bayi Lahir dan Kitab Betaljemur Adammakna, memberikan panduan mendalam tentang bagaimana individu yang terlahir pada weton ini akan menjalani hidupnya, mulai dari watak dasar hingga petunjuk karier dan pasangan hidup yang ideal.
Neptu harian untuk hari Jum’at adalah 6. Sementara itu, neptu untuk pasaran Wage adalah 4. Penjumlahan kedua neptu ini menghasilkan total 10. Weton Jumat Wage bertepatan dengan Wuku Warigagung.
Watak dan Kepribadian Jumat Wage
Karakteristik individu yang lahir pada weton Jumat Wage dapat dilihat dari berbagai unsur astrologi Jawa, termasuk Dewa yang menaungi, lambang wuku, dan neptu kelahirannya.
Watak Berdasarkan Wuku dan Dewa
Menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir, orang yang lahir pada Jumat Wage berada di bawah naungan Wuku Warigagung, yang dilambangkan dengan Dewa Batara Asmara. Wuku Warigagung ini bermakna bahwa orang tersebut memiliki banyak tutur katanya. Meskipun demikian, di sisi lain, ia juga digambarkan sebagai sosok yang pendiam.
Lambang lain yang menaungi watak Jumat Wage adalah sebagai berikut:
- Dewa Asmara melambangkan bahwa manusia tersebut mudah kecewa hati. Namun, dalam bekerja ia cenderung tenang.
- Lambang burung Kepala Jatha menunjukkan makna bahwa orangnya terlalu berhati-hati. Selain itu, ia gemar berkumpul dan bergaul dengan orang banyak.
- Pohon Kemuning melambangkan bahwa orang itu baik hati lahir dan batinnya. Ia juga disayangi oleh para pembesar dan raja.
- Jumat Wage (Wuku Warigagung) dilambangkan dengan dua buah gedung yang kedua pintunya tertutup, dan kaki berada di kebun.
Sementara itu, dalam naskah Pawukon yang berbeda, Wuku Warigagung disebutkan dinaungi oleh Sang Hyang Maharêsi atau Bathara Maha Yêkti, yang wataknya berat sangganya dan banyak kemelikannya. Kayunya adalah Cêmara, yang berarti rame wicarane (banyak bicaranya) dan manis arum ketika memberi perintah. Lambang gedungnya di depan dan di belakang, yang memiliki watak rela di depan, namun eman (sayang) di belakang (lila ngarêp, eman buri).
Kekuatan dan Kelemahan Pribadi
Watak Jumat Wage menurut Primbon Jawa adalah pribadi yang bicaranya menarik. Ia juga digambarkan memiliki wajah cantik atau ganteng lahir dan batin, bijaksana, cerdas, suka bekerja, dan tidak mau berbohong. Kekurangan utamanya, menurut Primbon Pawukon Bayi Lahir, adalah sifat kurang bergaul dan mudah kecewa hati.
Menurut Primbon Sabda Pandita, individu Jumat Wage memiliki watak yang bisa berbicara, cerewet, dan teliti (pratitis), dengan watak pendita (sutji) yang jernih dan lila (ikhlas). Namun, ia seringkali keras/kaku (tjengkiling) dan sering tersandung (kerep kesandung).
Dalam perhitungan Pangarasan, neptu 10 yang dimiliki Jumat Wage jatuh pada Aras Pêpêt, yang juga disebut Lakuning Pandita Sakti. Watak ini menunjukkan bahwa bayi yang lahir memiliki watak meneng anggitan (pendiam dalam berpikir), yang jika diberi pelajaran akan cepat mengerti. Watak Aras Pêpêt juga mengisyaratkan bahwa orang tersebut disegani karena namanya masyhur dalam ilmu (sastra).
Karier dan Rezeki Jumat Wage
Perhitungan Primbon Jawa memberikan wawasan tentang jenis pekerjaan dan pola rezeki yang cocok untuk orang yang lahir pada weton Jumat Wage, serta prediksi tentang fase-fase keberuntungan dalam hidupnya.
Ramalan Fase Kehidupan (Pal)
Menurut Bab II, C, dari Primbon Pawukon Bayi Lahir, nasib kehidupan (Pal) Jumat Wage terbagi dalam beberapa fase, yang menggunakan istilah Sri, Untung (Bejo), Rezeki, Jaya, dan Bencana (Sengkala):
- Lahir sampai usia 16 tahun: Untung (Bejo). Untung diartikan bahwa segala yang diusahakan akan mendatangkan hasil.
- Usia 17 sampai 24 tahun: Sri. Sri melambangkan hidup senang, seumpama tumbuhan yang sedang berbunga, dengan hubungan yang serasi dan menyenangkan jika sudah berkeluarga.
- Usia 25 sampai 36 tahun: Rejeki.
- Usia 37 sampai 48 tahun: Untung.
- Usia 49 sampai 70 tahun: Jaya. Jaya berarti usahanya selalu berhasil, disegani, disayangi, dan jika menjabat selalu mendapat penilaian baik.
Jika dilihat dari fase Jaya yang paling lama (usia 49 hingga 70 tahun), Jumat Wage diramalkan akan mencapai puncak kejayaan dan kesuksesan di hari tua.
Profesi dan Arah Keberhasilan
Berdasarkan Primbon Pawukon Bayi Lahir, mata pencaharian yang cocok untuk Jumat Wage adalah menjadi saudagar atau model batik. Keahlian berbicara yang menarik (bicaranya menarik) dan kecerdasan mendukung profesi di bidang perdagangan atau yang membutuhkan presentasi diri.
Dalam perhitungan arah keberhasilan untuk mencari sandang pangan berdasarkan neptu hari dan pasaran (10), arah yang disarankan adalah Utara atau Timur. Jika hendak bepergian untuk mencari rezeki (berdagang), menurut perhitungan neptu 10 dalam Kitab Betaljemur Adammakna (No. 155), hasil perjalanannya adalah Selamat jika menuju ke Selatan atau Barat, dan Hidup jika menuju ke Utara. Jika ingin berhasil dalam berbagai keperluan lain, ia harus menuju ke Utara atau ke Timur.
Dalam perhitungan Panca-Suda Asli, neptu 10 jatuh pada Satrija-Wirang, yang berarti sering kasusahan, namun terhindar dari bahaya (kalis ing wisa). Namun, dalam Panca-Suda Ing Pawukon, neptu 10 jatuh pada Satrija-Wibawa, yang berarti memperoleh kemuliaan dan kewibawaan.
Jodoh yang Cocok untuk Jumat Wage
Dalam tradisi Primbon Jawa, kecocokan jodoh dihitung dengan menjumlahkan neptu kedua calon pasangan dan menganalisis hasil akhirnya, seringkali menggunakan pembagian tertentu (seperti dibagi 7, 8, atau 9) atau menggunakan skema Panca-Suda.
Jodoh Berdasarkan Perhitungan Neptu 10
Weton Jumat Wage memiliki total neptu 10.
1. Pasangan yang Menghasilkan Neptu Ganjil (Model Para Wali)
Menurut perhitungan perjodohan yang didasarkan pada ajaran Para Wali (seperti tercantum dalam Primbon Para Wali Impunan Saka Wewedjangane Para Wali Ing Tanah Djawa), jodoh yang baik adalah yang menghasilkan penjumlahan neptu yang ganjil (yang diistilahkan sebagai gatuk pikiré).
Pasangan dengan neptu ganjil yang cocok untuk neptu 10 (Jumat Wage) adalah:
Pasangan berneptu 1, 3, 5, 7, atau 9: menghasilkan jumlah neptu ganjil (11, 13, 15, 17, 19). Contoh Weton yang Cocok (Neptu Ganjil):
- Neptu 11 (Jum’at Legi atau Selasa Kliwon): Akan menghasilkan total 21, yang dalam pembagian 9 akan bersisa 3, jatuh pada Gembli (banyak anak).
- Neptu 13 (Ahad Kliwon, Jum'at Pon, atau Sabtu Wage): Akan menghasilkan total 23.
- Neptu 15 (Rabu Kliwon atau Kamis Pon): Akan menghasilkan total 25.
2. Perhitungan Panca-Suda
Jika perhitungan Panca-Suda digunakan untuk menilai weton Jumat Wage (neptu 10) dan pasangannya, ada pandangan yang bertentangan, yang harus diwaspadai.
- Jumat Wage dengan Pasangan Neptu 10: Jika Jumat Wage (10) menikah dengan pasangan yang juga berneptu 10 (misalnya Ahad Legi atau Senin Pon), jumlah neptu totalnya adalah 20. Dalam pembagian 9, sisa 2. Sisa 2 (jika dibagi 9) dalam perhitungan perpisahan (pernikahan) berarti Bertengkar.
- Jumat Wage dengan Pasangan Neptu 12: Jika Jumat Wage (10) menikah dengan pasangan berneptu 12 (misalnya Selasa Paing atau Kamis Wage), total neptu adalah 22. Dalam perhitungan Panca-Suda Asli, neptu 10 jatuh pada Lebu-katijub-angin, yang berarti melarat, tidak tahan lama (mlaratan, tan djenakan). Hal ini menjadi peringatan bahwa hubungan tersebut membutuhkan kehati-hatian ekstra agar tidak menemui kesulitan.
Catatan Khusus dari Primbon Sabda Pandita:
Perkawinan yang diramalkan akan memiliki banyak rejeki dan banyak anak adalah mereka yang lahir pada Jumat Wage dan pasangannya yang berneptu 12, yang jatuh pada Tunggak-Semi. Neptu 12 termasuk weton seperti Senin Pon (4+7=11? Tidak, Senin+Pon=11, neptu 12 adalah Selasa Paing, Kamis Wage, Ahad Pon).
Saran Tambahan untuk Pernikahan
Jumat Wage (Wuku Warigagung) harus mewaspadai bilainya yaitu kabêndon (terkena marah) oleh sanak saudaranya. Oleh karena itu, mencari pasangan yang mampu memelihara hubungan kekeluargaan sangat penting.
Jumat Wage harus menghindari hari-hari yang dianggap buruk atau taliwangke untuk acara pernikahan, seperti Jumat Wage itu sendiri di Wuku Kuningan (sebagai Sukraingan). Selain itu, ia harus waspada terhadap hari naas yang berhubungan dengan neptu 10, terutama saat melakukan perjalanan atau hajat besar.
Daftar Pustaka
Anonim. (1895). Boekoe primbon adoe djago (Tjitakan jang kadoewa). ALBRECHT & RUSCHE.
Anonim. (1957). Primbon para wali impunan saka wewedjangane para wali ing tanah djawa (Tjetakan kedoea). Toko Buku Sadu Budi. (Tanggal diambil dari bagian Pambuka dalam dokumen).
Anonim. (t.t.). Primbon Aji Saka: Almanak Pawukon 1000 Taun. [Tidak ada penerbit].
Cakraningrat, P. H. (1994). Kitab Primbon Betaljemur Adammakna (Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Ny. Siti Woerian Soemadijah Norradyo). Soemodidjojo Mahadewa. (Tahun diambil dari tanggal pada Kata Pengantar).
Sutikno, D., Maharkresti, R. A., Sumarsih, S., & Wardoyo. (1988). Primbon pawukon bayi lahir. Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tanojo, R. (1972). Primbon djawa pawukon. T.B. Peladjar.
Tanojo, R. (t.t.). Primbon sabda pandita: Primboné para ahli 'nudjum. TRIMURTI.
Wirapustaka, N. (1903). Sêrat pawukon saha panunggilanipun petang sanès-sanèsipun. Pahêman Radyapustaka.
