Antara Primbon Jawa dan Astronomi: Menelisik Logika di Balik Weton dan Zodiak Menurut Dosen Filsafat UGM
![]() |
Ilustrasi kitab Primbon Jawa (Sumber: Pxhere.com) |
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Menurut hitungan Primbon Jawa, orang dengan weton Selasa Kliwon akan beruntung jika bekerja ke arah utara. Kemudian zodiak Libra akan mendapatkan banyak rezeki akhir pekan ini. Apakah ini benar?
Dari perhitungan-perhitungan tersebut kadang ada benar-benar kejadian, tapi juga ada yang menjadi angin lalu.
Lalu apakah weton dan zodiak itu hanya cocoklogi? Atau tidak bisa dijelaskan secara ilmiah? Tentu saja bisa lur. Berikut selengkapnya.
Zodiak Menurut Sains
![]() |
Iva Ariani, Dosen sekaligus Wakil Dekan Fakultas Filsafat UGM (Sumber: UGM Podcast) |
Menurut Iva Ariani, Dosen sekaligus Wakil Dekan Fakultas Filsafat UGM, dari sudut pandang filsafat manusia dan alam semesta itu memiliki harmonisasi.
“Ada harmoni antara makro dan mikro kosmos, antara alam dan manusia,” Iva menjelaskan.
Menurutnya dasar dari zodiak adalah rasi bintang.
Sehingga orang-orang yang lahir pada bulan itu (mikrokosmos) dianggap memiliki kesamaan energi dengan rasi bintang yang terbentuk di hari itu (makrokosmos).
“Berarti orang yang lahir pada bulan ini mendapatkan aura, (dan) mendapatkan energi dari rasi bintang,” tutur Iva.
Dari alasan tersebut, orang-orang bisa dilabeli dengan zodiak libra, gemini, virgo dan semacamnya yang juga berkaitan dengan karakternya, karena setiap rasi bintang memiliki energi tersendiri.
Namun, berdasarkan penelitian yang Iva baca, saat ini sudah terjadi revolusi dan evolusi bumi, sehingga waktu dan lokasi terjadinya rasi bintang juga bergeser sehingga zodiak sudah tidak pas dengan batasan waktu.
Misalnya Gemini yang berlaku untuk orang yang lahir pada 21 Mei s.d. 20 Juni, ini sudah bergeser menjadi lebih awal atau lebih akhir.
“Bisa jadi zodiaknya bergeser,” tuturnya.
Weton Jawa Menurut Sains
Menurut Iva, weton jawa itu tidak jauh dari konsep hitungan, karena para filsuf Jawa juga ada yang menganggap hidup itu seperti konsep bilangan.
Hal tersebut sejalan dengan konsep Jawa yang sering kita sebut dengan petungan.
“Petungan itu, sebenarnya, kalau kita tarik lagi lebih ke ilmu titen, atau niteni,” Iva menjelaskan.
Artinya masyarakat Jawa sudah terbiasa niteni atau menandai suatu kejadian.
Misalnya kalau hewan-hewan tiba-tiba turun gunung, berarti sebenar lagi akan terjadi gempa, atau suhu semakin panas yang artinya hujan akan segera datang, dan sebagainya.
Ingat dulur, bahasan Primbon Jawa tidak hanya soal hitungan weton, tetapi juga membaca tanda-tanda alam.
Menurutnya orang-orang budaya timur, tidak hanya orang Jawa, sangat kuat dengan ilmu titen tersebut.
Dalam ilmu filsafat, niteni itu disebut juga sebagai epistemologi Jawa.
“Jadi ini (weton) sebenarnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tradisional,” Iva mempertegas.
Ilmu titen ini banyak digunakan masyarakat Jawa untuk menghitung jodoh, membangun rumah, bercocok tanam, bepergian, dan sebagainya.
Hal ini didasarkan pada pengalaman empiris masyarakat Jawa di masa lalu.
Petungan itu juga berfungsi untuk mengatur harmonisasi hidup. Ibaratnya kita harus tahu kapan harus bekerja keras dan mengatur waktu untuk istirahat.
“Sebenarnya sama, ajaran-ajaran filsafat Jawa dan agama,”
Sebelum memahaminya, sedulur perlu belajar terlebih dahulu bagaimana cara menghitung weton melalui artikel berikut ini:
Selain itu weton juga berkaitan dengan energi alam semesta yang juga berhubungan dengan harmonisasi antara manusia dengan alam.
Setiap orang yang lahir di hari tertentu itu punya aura atau energi yang berbeda-beda.
Masyarakat Jawa mempercayai kalau ada energi yang tidak bisa bersatu, misanya karena bertentangan.
Dengan perhitungan tersebut, diharapkan energi-energi yang akan disatukan tidak akan saling tolak menolak atau memberikan dampak buruk.
Apakah weton bisa dipercaya?
Weton itu sifatnya sebagai penanda. Artinya bisa terjadi, bisa tidak.
Ini adalah bentuk kewaspadaan. Sebelum mengambil keputusan, dulur-dulur bisa mempertimbangkan dan mengantisipasi risiko terburuk.
Sumber
Universitas Gadjah Mada. 2023. Antara Zodiac, Weton, dan Sains. [YOUTUBE] diakses pada Selasa, 25 Maret 2025
Posting Komentar